KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Puji syukur
kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat mengerjakan tugas kami dan tidak lupa pula kita
mengirimkan sholawat serta salam kepada sang revolusioner sejati yang telah
mengajarkan kepada kita tentag bagaimana saling menghormati ,saling
menyayangi.serta memberikan sebuah petuah hidup “bahwa dengan ilmu pengetahuan
INSYA ALLAH kita akan selamat dunia dan akhirat” dengan berlandaskan Al-qur`an
sebagai pondasinya dialah Nabi nabi Muhammad SAW.
Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam
penyusunan makalah “aplikasi caring perawat dengan pasien”. Namun berkat kerja
sama dari anggota kelompok, kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu
dalam proses pembelajaan dan dapat menambah pengetahuan para pembaca.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa untuk
terselesaikannya makalah ini. Namun seperti kata pepatah “Tak ada gading yang
tak retak” , begitu pula dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian sedikit kata kata dari kami , semoga
makalah ini dapat bermanfaat.
Palopo,oktober 2016
Penyusun
Kelompok
1
DAFTAR ISI
Halaman sampul........................................................................................1
Katapengantar............................................................................................2
Daftar isi....................................................................................................3
Konsep caring............................................................................................4
Role play....................................................................................................7
KONSEP CARING
Pengertian Caring
Secara Umum
Caring secara umum dapat diartikan
sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan
waspada, menunjukkan perhatian, perasaan empati pada orang lain dan perasaan
cinta atau menyayangi yang merupakan kehendak keperawatan (Potter & Perry,
2005). Selain itu, caring mempengaruhi cara berpikir seseorang, perasaan
dan perbuatan seseorang. Caring juga mempelajari berbagai macam
philosofi dan etis perspektif.
Caring adalah sentral untuk praktik keperawatan karena caring
merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk
lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien (Sartika & Nanda, 2011).
Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama
dalam praktik keperawatan.
Ada beberapa definisi caring
yang diungkapkan para ahli keperawatan:
Watson (1979) yang terkenal dengan Theory of Human Caring,
mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang
diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi
pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk
sembuh.
Marriner
dan Tomey (1994) menyatakan bahwa caring merupakan pengetahuan
kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan yang bersifat etik dan filosofikal. Caring
bukan semata-mata perilaku.memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring
juga di definisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan
memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman keselamatan klien.(carruth et
al,1999).
Griffin (1983) membagi konsep caring ke
dalam dua domain utama. Salah satu konsep caring ini berkenaan dengan
sikap dan emosi perawat, sementara konsep caring yang lain terfokus pada
aktivitas yang dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi keperawatannya.
Griffin menggambarkan caring dalam keperawatan sebagai sebuah proses
interpersonal esensial cdxyang mengharuskan perawat melakukan aktivitas peran
yang spesifik dalam sebuah cara dengan menyampaikan ekspresi emosi-emosi
tertentu kepada resepien. Aktivitas tersebut menurut Griffin meliputi membantu,
menolong, dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus. Proses ini
dipengaruhi oleh hubungan antara perawat dengan pasien.
Hall (1969) mengemukakan perpaduan
tiga aspek dalam teorinya. Sebagai seorang perawat, kemampuan care, core,
dan cure harus dipadukan secara seimbang sehingga menghasilkan asuhan
keperawatan yang optimal untuk klien. Care merupakan komponen penting
yang berasal dari naluri seorang ibu. Core merupakan dasar dari ilmu
sosial yang terdiri dari kemampuan terapeutik, dan kemampuan bekerja sama
dengan tenaga kesehatan lain. Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu
patologi dan terapeutik. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara total
kepada klien, maka ketiga unsur ini harus dipadukan (Julia, 1995).
Manfaat Caring
Pemberian pelayanan keperawatan
yang didasari oleh perilaku caring perawat mampu meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan. Penerapan caring yang diintegrasikan dengan
pengetahuan biofisikal dan pengetahuan mengenai perilaku manusia akan dapat
meningkatkan kesehatan individu dan memfasilitasi pemberian pelayanan kepada
pasien. Watson (1979 dalam Tomey & Alligod, 2006) menambahkan bahwa caring
yang dilakukan dengan efektif dapat mendorong kesehatan dan pertumbuhan
individu. Selain itu, William (1997) dalam penelitiannya, menemukan adanya
hubungan yang signifikan antara persepsi mengenai perilaku caring perawat
dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan. Dengan demikian,
perilaku caring yang ditampilkan oleh seorang perawat akan mempengaruhi
kepuasan klien.
Perilaku caring perawat
tidak hanya mampu meningkatkan kepuasan klien, namun juga dapat menghasilkan
keuntungan bagi rumah sakit. Godkin dan Godkin (2004) menyampaikan bahwa
perilaku caring dapat mendatangkan manfaat finansial bagi industri
pelayanan kesehatan. Issel dan Khan (1998) menambahkan bahwa perilaku caring
staf kesehatan mempunyai nilai ekonomi bagi rumah sakit karena perilaku ini
berdampak bagi kepuasan pasien. Dengan demikian, secara jelas dapat diketahui
bahwa perilaku caring perawat dapat memberikan kemanfaatan bagi
pelayanan kesehatan karena dapat meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan
individu serta meningkatakan kepuasan pasien sehingga akan meningkatkan
kunjungan pasien ke rumah sakit dan pada akhirnya memberikan keuntungan
finansial bagi rumah sakit.
Perilaku
Caring perawat dengan pasien
1. Membantu klien dalam
ADL.
2. Membuat catatan keperawatan mengenai klien.
3. Memberikan pengetahuan kepada klien sebagai
individu
4. Menjelaskan prosedur klinik
5. Berpakaian rapi
ketika bekerja dengan klien
6. Duduk dengan klien
7. Mengidentifikasi
gaya hidup klien
8. Bersikap gembira
dengan klien
9. Menempatkan kebutuhan klien sebelum
kebutuhan pribadi
10. Bersikap manis dengan klien
11. Mengukur tanda vital klien
12. Mendengarkan klien
13. Memberikan informasi mengenai
klien
14. Menganjurkan klien mengenai
aspek self care
15. Mengobservasi efek medikasi
kepada klien
Perilaku Caring
dalam Praktik Keperawatan
Tindakan caring bertujuan untuk
memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman
dan keselamatan klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri
individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa
selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien
sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan yang tepat.
Tiga aspek
penting yang mendasari keharusan perawat untuk care terhadap orang lain.
Aspek ini adalah aspek kontrak, aspek etika, dan aspek spiritual dalam caring
terhadap orang lain yang sakit.
1. Aspek kontrak
Telah diketahui bahwa, sebagai
profesional, kita berada di bawah kewajiban kontrak untuk care. Radsma
(1994) mengatakan, “perawat memiliki tugas profesional untuk memberikan care”.
Untuk itu, kita sebagai perawat yang profesional diharuskan untuk bersikap care
sebagai kontrak kerja kita.
2. Aspek etika
Pertanyaan etika
adalah pertanyaan tentang apa yang benar atau salah, bagaimana membuat
keputusan yang tepat, bagaimana bertindak dalam situasi tertentu. Jenis
pertanyaan ini akan memengaruhi cara perawat memberikan asuhan. Seorang perawat
harus care karena hal itu merupakan suatu tindakan yang benar dan
sesuatu yang penting. Dengan care perawat dapat memberikan kebahagiaan
bagi orang lain.
3.
Aspek spiritual
Di semua agama
besar di dunia, ide untuk saling caring satu sama lain adalah ide utama.
Oleh karena itu, berarti bahwa perawat yang religious adalah orang yang care,
bukan karena dia seorang perawat tetapi lebih karena dia adalah anggota suatu
agama atau kepercayaan, perawat harus care terhadap klien.
Caring dalam praktik keperawatan dapat dilakukan dengan
mengembangkan hubungan saling percaya antara perawat dan klien. Pengembangan
hubungan saling percaya menerapkan bentuk komunikasi untuk menjalin hubungan
dalam keperawatan. Perawat bertindak dengan cara yang terbuka dan jujur. Empati
berarti perawat memahami apa yang dirasakan klien. Ramah berarti penerimaan
positif terhadap orang lain yang sering diekspresikan melalui bahasa tubuh,
ucapan tekanan suara, sikap terbuka, ekspresi wajah, dan lain-lain (Kozier
& Erb, 1985 dalam Nurachmah, 2001).
Perawat perlu mengenali kebutuhan
komprehensif yaitu kebutuhan biofisik, psikososial, psikofisikal dan
interpersonal klien. Pemenuhan kebutuhan yang paling mendasar perlu dicapai
sebelum beralih ke tingkat yang selanjutnya.
Caring mempuyai
manfaat yang begitu besar dalam keperawatan dan seharusnya tercermin dalam
setiap interaksi perawat dengan klien, bukan dianggap sebagai sesuatu yang
sulit diwujudkan dengan alasan beban kerja yang tinggi, atau pengaturan
manajemen asuhan keperawatan ruangan yang kurang baik. Pelaksanaan caring akan
meningkatkan mutu asuhan keperawatan, memperbaiki image perawat di masyarakat
dan membuat profesi keperawatan memiliki tempat khusus di mata para pengguna
jasa pelayanan kesehatan.
ROLE PLAY
Perawat : Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu.
Pasien :
Waalaikum salam sus
Perawat :
perkenalkan bu, nama saya Suster Nirma. Saya bertugas dari jam 07.00 sampai jam
12.00 siang nanti.Apa benar ini dengan ibu
APRI?
Pasien : iya saya sendiri sus.
Perawat :baik,hari ini saya yang akan merawat ibu.
Hari ini saya akan memberikan obat kepada ibu, tujuannya supaya rasa nyeri pada
perut ibu bisa berkurang. Bagaimana bu, apakah ibu bersedia?
Pasien : iya, saya bersedia sus.
Perawat :baik ibu silahkan diminum yah..
Pasien :iya, makasih suster.
Perawat :sama-sama
ibu, kalau begitu saya permisi dulu yah
Bu. Nanti jam 12.00 saya akan kesini lagi untuk melihat keadaan ibu
selanjutnya, Assalamu’alaikum bu.
Pasien :
waalaikum salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar