BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Faye Glenn Abdellah (lahir 1919)
mengabdikan hidupnya untuk keperawatan, sebagai peneliti, pendidik, dan
membantu mengubah fokus profesi dari
penyakit berpusat pendekatan-pendekatan yang berpusat pada pasien. Dia menjabat
sebagai perawat kesehatan masyarakat selama 40 tahun, membantu untuk mendidik
orang Amerika tentang kebutuhan lansia dan bahaya yang ditimbulkan oleh AIDS,
kecanduan, merokok, dan kekerasan. Sebagai seorang profesor keperawatan, ia
mengembangkan metode mengajar berdasarkan penelitian ilmiah. Abdellah terus
bekerja sebagai pemimpin dalam profesi keperawatan ke dalam delapan puluhan
nya.
Faye Glenn Abdellah (lahir 13 Maret
1919) adalah pelopor perawat penelitian yang telah diakui dengan 77 dan akademis
kehormatan profesional. Dia adalah petugas perawat pertama yang menerima
pangkat bintang belakang laksamana-dua 150-nya lebih dari publikasi, termasuk
karya-karya mani nya, Better Perawatan Perawatan Melalui Penelitian dan
Pasien-Centered Pendekatan untuk Keperawatan, mengubah fokus teori keperawatan
dari penyakit-berpusat ke pendekatan yang berpusat-pasien dan pindah praktek
keperawatan di luar pasien untuk memasukkan mengurus keluarga dan orang tua
Care nya Pasien Penilaian Evaluasi metode untuk mengevaluasi perawatan
kesehatan sekarang standar bagi bangsa ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang
diatas terdapat bebarapa rumusan masalah mengenai apa itu teori Faye Glenn
Abdellah dan bagaimana ruang lingkupnya?
C.
TUJUAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang di atas penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Untuk
mengetahui biografi Faye Glenn Abdellah
2. Untuk
mengetahui konsep teori keperawatan Faye Glenn Abdellah
3. Untuk
mengetahui konsep teori Abdellah dikenal sebagai 21 tipologi masalah
keperawatan
4. Untuk
mengetahui konsep teori keperawatan Abdellah dalam Tomey dan Alligood
5. Untuk
mengetahui paradikma keperawatan berdasar teori Abdellah
6. Untuk
mengetahui penerapan teori keperawatan Abdellah
7. Untuk
mengetahui asumsi-asumsi utama
BAB
II
PEMBAHASAN
A. BIOGRAFI FAYE GLENN ABDELLAH
Faye Glenn Abdellah lahir pada
tanggal 13 Maret 1919, di New York City. Pada tahun 1942, Abdellah memperoleh
ijazah keperawatan dan Magna Cum Laude dari Fitkin Memorial Hospital School of
Nursing New Jersey (sekarang Ann Mei School of Nursing). Ia menerima gelar B.S. pada
tahun 1945, gelar M.A pada 1947 dan Ed.D., dari Techers College, di Columbia University pada tahun
1955.Dengan pendidikan lanjutannya, Abdellah bisa memilih untuk
menjadi dokter. Namun, seperti ia menjelaskan dalam dirinya dalam wawancara
Perawat, "Aku tidak pernah ingin
menjadi MD karena aku bias melakukan semua yang ingin saya lakukan di
keperawatan, yang merupakan profesi yang peduli."(Tomey&Alligood,
2006).
Dr. Abdellah melayani selama 40 tahun di U.S. Public Health Service (USPHS).Pada
tahun 1981 ia menjabat deputi ahli
bedah umum. Abdellah juga menjabat sebagai Kepala keperawatan U.S. Public Health Service (USPHS) dan
Department of Health and Human Services, Washington, DC.. Tahun 1993,
beliau menjabat Dekan di Newly Formed
Graduate School of Nursing, Uniformed Services University of Health Sciences.Abdellah
menerbitkan lebih dari 140 publikasi ilmiah terkait keperawatan, pendidikan
untuk praktisi lanjutan keperawatan, administrasi kesehatan, dan riset
keperawatan. Beberapa diantaranya diterjemahkan dalam enam bahasa (George,
2008)
Beliau mendapat 6 gelar Doktor kehormatan dari berbagai
institusi. Beberapa diantaranya adalah Case
Western Reserve, Rutgers, University of Akron, Catholic University of America,
Eastern University, and Monmouth College. Gelar kehormatan ini didapatkan
oleh beliau dari pengabdiannya di riset keperawatan, pengembangan pelatihan
pertama perawat peneliti, ahli dalam kebijakan kesehatan, dan kontribusinya
dalam pengembangan kesehatan negara. (George, 2008).
Kiprah Abdellah dalam dunia Internasional meliputi anggota
delegasi USSR, Yugoslavia, Perancis, dan RRC; Koordinator Proyek Riset
Kedokteran dan Kesehatan Argentina; Konsultan Program pengembangan anak cacat
dan lansia di Portugis; Riset keperawatan dan Perawatan Jangka Panjang di Tel
Aviv University; Asosiasi Keperawatan
Jepang dalam Riset dan Pendidikan Keperawatan; Riset, Pendidikan Keperawatan,
dan Home care Nursing di Australia
dan New Zealand; dan sebagai konsultan Riset WHO (George, 2008).
Abdellah menyadari supaya ilmu keperawatan meraih status
professional penuh dengan otonomi, maka basis pengetahuan yang kuat menjadi
sangat penting. Keperawatan juga perlu beralih dari pengendalian pengobatan
(control of medicine) dan menuju filosofi perawatan yang lengkap yang berpusat
pada pasien. Abdellah dan rekan-rekannya menyusun konsep 21 masalah keperawatan
(nursing problems) untuk mendidik dan mengevaluasi para siswa. Tipologi 21
nursing problems, pertama muncul di dalam buku Patient-centered Approaches to Nursing
edisi tahun 1960 dan berdampak pada hasil yang luas (far reaching) untuk
profesi tersebut.
Tahun 1960, Abdellah berkeinginan untuk mempromosikan
keperawatan komprehensif yang berpusat pada klien. Abdellah menggambarkan
keperawatan sebagai layanan pada individu, keluarga dan masyarakat. Mengakui
pengaruh Henderson, maka diperluas menjadi 21 masalah keperawatan yang ia
percaya akan berfungsi sebagai dasar pengetahuan untuk pengembangan teori
keperawatan. (Tomey and Alligood, 2006).
B.
KONSEP TEORI KEPERAWATAN FAYE GLENN
ABDELLAH
George
(2008) menjelaskan, Dr. Abdellah mendefinisikan keperawatan sebagai pelayanan
kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Pelayanan ini sebagai pelayanan
komprehensif, yang meliputi:
1.
Menyadari
masalah keperawatan pasien.
2.
Menentukan
tindakan yang tepat untuk merawat pasien sesuai prinsip-prinsip keperawatan
yang relevan.
3.
Memberikan
perawatan yang berkelanjutan kepada individu dengan tingkat ketergantungan
total.
4.
Memberikan
perawatan yang berlanjutan untuk menghilangkan nyeri dan ketidaknyamanan dan
memberikan rasa keamanan kepada individu.
5.
Mengatur
rencana perawatan menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien.
6.
Membantu
individu untuk menyadari kebutuhan kesehatan dirinya dan mengarahkan dalam
mencapai kesehatanfisik dan psikis.
7.
Mengarahkan
petugas keperawatan dan keluarga untuk membantu pasien memenuhi kebutuhan
dasarnya sendiri sesuai dengan keterbatasannya.
8.
Membantu
individu untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan dan masalah psikisnya.
9.
Bekerjasama
dengan tim kesehatan lainnya dalam merencanakan peningkata derjat kesehatan
yang optimal pada tingkat lokal, daerah, nasional dan internasional.
10. Melakukan evaluasi dan penelitian
yang berkelanjutan untuk meningkatkan keahlian dalam tindakan keperawatan dan
untuk mengembangkan tindakan keperawatan yang baru, untuk memenuhi semua
kebutuhan kesehatan masyarakat. Individu dengan tingkat ketergantungan total.”
Dihilangkan.
C. KONSEP TEORI ABDELLAH DIKENAL
SEBAGAI 21 TIPOLOGI MASALAH KEPERAWATAN
Adadapun konsep Abdellah dikenal sebagai 21
tipologi masalah keperawatan, yaitu:
1.
Mempertahankan
kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik.
2.
Mempertahankan
aktivitas, latihan fisik, dan tidur yang optimal.
3.
Mencegah
terjadinya kecelakaan, cedera, atau trauma lain dan mencegah meluasnya infeksi.
4.
Mempertahankan
mekanika tubuh yang baik serta mencegah dan memperbaiki deformitas.
5.
Memfasilitasi
masukkan oksigen keseluruh sel tubuh.
6.
Mempertahankan
nutrisi untuk seluruh sel tubuh.
7.
Mempertahankan
eliminasi.
8.
Mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit.
9.
Mengenali
respon-respon fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit patologis, fisiologis,
dan kompensasi.
10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi
regulasi.
11. Mempertahankan fungsi sensorik.
12. Mengidentifikasi dan menerima
ekspresi, perasaan, dan reaksi positif dan negatif.
13. Mengidentifikasi dan menerima adanya
hubungan timbale balik antara emosi dan penyakit organic.
14. Mempertahankan komunikasi verbal dan
non verbal.
15. Memfasilitasi perkembangan hubungan
interpersonal yang produktif.
16. Memfasilitasi pencapaian tujuan
spiritual personal yang progresif.
17. Menghasilkandan atau mempertahankan
lingkungan yang terapeutik.
18. Memfasilitasi kesadaranakan diri
sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi, dan perkembangan
yang berbeda.
19. Menerima tujuan optimal yang dapat
dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan emosional.
20. Menggunakan sumber-sumber di
komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah yang muncul akibat
daripenyakit.
21. Memahami peran dari masalah sosial
sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam munculnya suatu penyakit.
D. KONSEP TEORI KEPERAWATAN ABDELLAH
DALAM TOMEY DAN ALLIGOOD (2006)
Adapun tiga teori keperawatan Abdellah dalam Tomey dan
Alligood (2006), yaitu:
1.
Keperawatan
Keperawatan adalah suatu pelayanan
kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Perawatan didasarkan pada seni dan
ilmu pengetahuan yang menyiapkan perawat
dengan sikap, kompetensi intelektual, dan keterampilan teknis yang siap
membantu orang sakit maupun sehat untuk memenuhi kebutuhannya dengan penuh
keinginan dan kemampuan.
2.
Masalah
Keperawatan
Abdellah mendifinisikan masalah
keperawatan dalam tiga konsep, yaitu kebutuhan pasien secara fisik, sosiologis,
dan emosional; jenis hubungan interpersonal antara perawat dan pasien; unsur
umum perawatan pasien.
3.
Pemecahan
Masalah
Pemecahan masalah keperawatan
merupakan proses mengidentifikasi, menginterpretasikan, menganalisa, dan
memilih tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Salah satu proses ini
adalah menentukan diagnosa keperawatan.
E. PARADIGMA
KEPERAWATAN BERDASAR TEORI ABDELLAH
Tomey and Alligood (2006) membahas
asumsi utama teori Abdellah sebagai berikut:
1.
Keperawatan
Keperawatan adalah profesi pelayanan
untuk membantu individu atau memberikan informasi untuk memenuhi kebutuhan
dasar, meningkatkan atau memulihkan kemandirian atau mengurangi kecacatan
dengan menggunakan strategi keperawatan yang merupakan suatu cara berdasarkan
pola pemecahan masalah.
2.
Individu
Individu merupakan seseorang yang
mempunyai kebutuhan dasar fisik, emosi, dan sosial. Kemandirian dan kesadaran
diri individu untuk memenuhi kebutuhannya merupakan fokus dari teori Abdellah.
3.
Kesehatan
Pada pendekatan keperawatan berpusat
pada pasien, kesehatan merupakan keadaan dimana terpenuhinya semua kebutuhan
dasar dan tidak adanya kecacatan.
4.
Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud disini
merupakan membuat atau menyediakan lingkungan terapeutik. Yang termasuk
lingkungan adalah rumah dan komunitas dimana pasien berasal.
F.
PENERAPAN TEORI KEPERAWATAN ABDELLAH
Adapun
penerapan teori keperawatan
Abdellah, yaitu:
1. Pelayanan Keperawatan
Teori 21 tipologi masalah keperawatan
Abdellah membantu perawat untuk melakukan proses keperawatan secara sistematik.
Ini membantu perawat dalam memahami alasan tindakan yang dilakukan. Perawat
menggunakan teori ini sebagai dasar melakukan pengkajian, membuat diagnosa
keperawatan, dan rencana keperawatan sebagai cara untuk mengatasi masalah
pasien berdasar keperawatan yang berpusat pada pasien (Tomey and Alligood,
2006).
Penerapan teori Abdellah dalam praktek
keperawatan sangat dikaitkan dengan
pengaruh yang kuat dengan pendekatan berpusat pada pasien yang berfokus pada
pemecahan masalah pasien. Proses pemecahan masalah Abdellah meliputi
identifikasi masalah, memilih data yang relevan, merumuskan hipotesis melalui
pengumpulan data, dan merevisi hipotesis berdasarkan kesimpulan yang diperoleh
dari data paralel langkah-langkah dari proses keperawatan penilaian, diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Abdellah dan Levine, 1986; George,
2008).
Pada akhirnya, teori Abdellah membantu
perawat berlatih mengatur administrasi proses keperawatan, strategi keperawatan
dan menyediakan basis ilmiah untuk membuat keputusan. Sebagai doktor yang aktif
terlibat pada keperawatan dan perawatan kesehatan internasional, Abdellah
memberikan kepercayaan untuk penggunaan model dan menganjurkan menerapkan
pengetahuan baru untuk meningkatkan pelayanan keperawatan.
2. Pendidikan Keperawatan
Teori dan konsep Abdellah dikembangkan
di tahun 1950 dan merupakan rekor klinis yang komprehensif untuk mahasiswa
keperawatan, dengan menyediakan struktur kurikulum pendidikan keperawatan.
Pendekatan berpusat pada pasien merupakan dasar yang digunakan pada saat itu
untuk model keperawatan. Teori Abdellah merupakan teori yang paling berpengaruh
dibanding teori lainnya. Teori ini digunakan untuk merubah pola pengajaran
berbasis medik ke pendektan berpusat apada pasien untuk pendidikan keperawatan
(Tomey and alligood, 2006)
3. Riset Keperawatan
Teori 21 tipologi masalah keperawatan Abdellah
merupakan teori yang berbasis riset. Hal ini menjadi sangat memungkinkan untuk
dilanjutkan dengan riset lainnya. Abdellah sangat percaya bahwa gagasan
penelitian keperawatan akan menjadi faktor kunci dalam membantu perawatan
muncul sebagai profesi yang benar. Penelitian ekstensif dilakukan tentang
kebutuhan pasien dan masalahnya telah
menjadi landasan untuk pengembangan dari apa yang sekarang dikenal sebagai
diagnosis keperawatan.
Teori Abdellah melahirkan penelitian keperawatan
dalam mengembangkan model keperawatan untuk merencaranakn pola staff
keperawatan di klinik. Pola staff ini yaitu unit perawatan intensif, unit
perawatan intermediate, unit perawatan jangka panjang, unit perawatan mandiri
dan unit perawatan home care. Dengan mengelompokkan pasien seuai kesamaan
kebutuhan, selain dengan kesamaan diagnosa keperawatannya, pelayanan
keperawatan akan dapat memenuhi kebutuhan pasien dengan baik (Tomey and
Alligood, 2006).
G. ASUMSI-ASUMSI UTAMA
Adapun asumsi-asumsi utama sebagai berikut:
1.
Nursing
Nursing (keperawatan) adalah profesi
memberikan pertolongan. Dalam model Abdellah, nursing care adalah melakukan
sesuatu untuk atau kepeda seseorang atau memberikan informasi untuk seseorang
dengan tujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan, meningkatkan atau mengembalikan
kemampuan menolong diri sendiri (self-help), atau meringankan suatu
penderitaan.
Penentuan strategi penanganan perawatan
yang hendak dijalankan didasarkan pada pendekatan problem solving. Proses
perawatan dipandag sebagai problem solving dan identifikasi yang tepat atas
masalah-masalah perawatan merupakan perhatian yang paling penting. Observasi
langsung atas kebutuhan -kebutuhan yang nampak jelas (overt) memang
memungkinkan, tetapi penentuan kebutuhan-kebutuhan yang tersembunyi (covert)
memerlukan ketrampilan komunikasi yang baik serta interaksi dengan pasien.
Keputusan bagaimana kebutuhan-kebutuhan pasien dapat dipenuhi dengan baik
dianggap sebagai tanggung jawab rumah sakit dan para pegawai kesehatan publik.
Selama kemampuan menolong diri sendiri
dibangun dan terjaga pada tingkatan dimana tanpa perlu bantuan, maka perawat
tidak aka dibituhkan. Prinsip perawat dalam pengembangan kesehatan dibatasi
oleh keadaan-keadaan kelemahan yang terantisipasi (anticipated impairmant). Di
tahun 1960 Abdellah menyatakan bahwa para dokter perlu pengetahuan lebih banyak
mengenai pencegahan dan rehabilitasi dari pada melakukan perawatan. Tetapi
dalam korespondensinya denga para penulisan di tahun 1984, Abdellah menunjukkan
tentang pentingnya pula bagi para perawat untuk mengetahui perihal pencegahan
dan rehabilitasi. Belum ada perhatian yang dilakukan atas pencapaian tingkat
yang lebih tinggi pada masalah
kesehatan dibanding yang sudah ada,
ketika kebutuhan-kebutuhan seseorang terpenuhi atau ketika kelemahan-kelemahan
yang jelas dan terantisipasi tidak ada.
2.
Person
Abdellah menjelaskan sebagai orang-orang
yang memiliki kebutuhan -kebutuhan fisik, emosional, dan sosiologis. Kebutuhan
ini dapat berupa yang nampak jelas seperti sejumlah besar kebutuhan-kebutuhan
fisik, atau yang tersembunyi, seperti kebutuhan emosional dan sosial. Tipologi
nursing problems dikatakan berkembang (evolve) dari mengenali suatu kebutuhan untuk
pendekatan patient-centered ke perawatannya sendiri. Pasien dijelaskan sebagai
satu-satunya alasan pembenaran hadirnya perawatan. Tetapi seperti dikatakan
sebelumnya pasien tidak menjadi fokus utama karya Abdellah.
Orang-orang
ditolong dengan mengidentifikasi dan meringankan masalah-masalah yang mereka
alami. Model tersebut menyatakan bahwa dengan memecahkan setiap masalah,
seseorang kembali ke kondisi sehat atau kondisi lain dimana ia dapat mengatasi
sendiri, karenanya ide holisme sendiri tidak dijumpai dalam model ini.
Keseluruhan, yakni si pasien, tidak lebih besar dari akumulasi
bagian-bagiannya, yang merupakan masalah-masalah pasien tersebut.
Dalam model Abdellah semua orang
memiliki kemampuan mandiri (self-help) dan kemampuan untuk belajar, dimana
keduanya berbeda antara individu satu dengan lainnya. Karena
pengidentifikasikan ukuran-ukuran ini mungkin mengalami kesulitan, pada orang
yang pingsan (tidak sadarkan diri) atau pada anak balita bila tanpa
sumber-sumber dari keluarga, maka kelalaian dapat saja terjadi tatkala hendak
menyusun perawatan pasien dengan model seperti ini.
3.
Environment
Masalah environment merupakan konsep
yang paling sedikit dibahas dari model Abdellah ini. Nursing problem nomor 17,
dari tipologi, yakni "to create and maintain a therapeutic
environment". Abdellah juga menyatakan bila reaksi perawat kepada pasien
adalah bermusuhan atau negatif, suasana di dalam ruangan mungkin juga negatif
(bermusuhan). Hal ini menunjukkan bahwa pasien berinteraksi dan merespon
terhadap lingkungan mereka serta bahwa perawat adalah merupakan bagian dari
environment (lingkungan) tersebut. Lingkungan juga termasuk rumah da masyarakat
tempat asal pasien. Sekalipun dibicarakan sepintas, Abdellah berpendapat bahwa
para perawat tidak dibatasi dengan identifikasi masalah perawatan kepada
hal-hal yang ada di rumah sakit aja. Ia memprediksi suatu community center di
masa datang yang akan meluas melewati batas dinding rumah sakit memasuki
masyarakat.
4.
Health
Kesehatan, seperti didiskusikan Abdellah
dalam Patient-centered Approaches to Nursing, adalah suatu kondisi tidak
tersangkut paut dengan penyakit. Sehat idefinisikan secara implisit sebagai
suatu kondisi ketika seseorang tidak memiliki ketidaksinkonan
kebutuhan-kebutuhan dan tidak ada kelemahan-kelemahan aktual atau yang harus
diantisipasi. Banyak praktik perawatan di tahun 1950-an memfokuskan pada
penyembuhan atau penanganan penyakit, sehingga tidak mengherankan jika status
sehat (health) belum didefinisikan dengan jelas. Tetapi 30 tahun berlalu
semenjak terbitnya buku tesebut dan Abdellah sekarang menyatakan dan "akan
memberikan perhatian besar sekarang ini pada status sehat sebagai bagian
penting dari rangkaian kesatuan masalah penyakit-penyakit". Dia juga
mendukung penuh pendekatan holistik untuk perawatan patient-centered dan
faktor-faktor lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian teori keperawatan yang telah
dijelaskan, maka terdapat beberapa kesimpulannya yaitu Faye Glenn Abdellah
lahir pada tanggal 13 Maret 1919, di New York City. Pada tahun 1942, Abdellah
memperoleh ijazah keperawatan dan Magna Cum Laude dari Fitkin Memorial Hospital
School of Nursing New Jersey (sekarang Ann Mei School of Nursing). Ia menerima gelar B.S. pada tahun
1945, gelar M.A pada 1947 dan Ed.D., dari Techers College, di Columbia
University pada tahun 1955.Dengan pendidikan lanjutannya, Abdellah bisa memilih
untuk menjadi dokter. Namun, seperti ia menjelaskan dalam dirinya dalam
wawancara Perawat, "Aku tidak pernah ingin menjadi MD karena aku bisa
melakukan semua yang ingin saya lakukan di keperawatan, yang merupakan profesi
yang peduli."(Tomey&Alligood, 2006).
Dr. Abdellah melayani selama 40 tahun di
U.S. Public Health Service (USPHS).Pada tahun 1981 ia menjabat deputi ahli
bedah umum. Abdellah juga menjabat sebagai Kepala keperawatan U.S. Public Health
Service (USPHS) dan Department of Health and Human Services, Washington, DC..
Tahun 1993, beliau menjabat Dekan di Newly Formed Graduate School of Nursing,
Uniformed Services University of Health Sciences.
Beliau mendapat 6 gelar Doktor
kehormatan dari berbagai institusi. Beberapa diantaranya adalah Case Western
Reserve, Rutgers, University of Akron, Catholic University of America, Eastern
University, and Monmouth College. Beliau mendapat 6 gelar Doktor kehormatan
dari berbagai institusi. Beberapa diantaranya adalah Case Western Reserve,
Rutgers, University of Akron, Catholic University of America, Eastern
University, and Monmouth College.
George (2008) menjelaskan, Dr. Abdellah
mendefinisikan keperawatan sebagai pelayanan kepada individu, keluarga, dan masyarakat.
Pelayanan ini sebagai pelayanan komprehensif, dari kesepuluh penjelasan George
tersebut pada tahun 1973, point ke-3 “Memberikan perawatan yang berkelanjutan
kepada individu dengan tingkat ketergantungan total.” Dihilangkan. Konsep teori
Abdellah dikenal sebagai 21 Tipologi masalah keperawatan.
Ada tiga konsep teori keperawatan
Abdellah dalam Tomey and Alligood (2006) yaitu Keperawatan adalah suatu
pelayanan kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Abdellah mendifinisikan
masalah keperawatan dalam tiga konsep, yaitu kebutuhan pasien secara fisik,
sosiologis, dan emosional; jenis hubungan interpersonal antara perawat dan
pasien; unsur umum perawatan pasien. Pemecahan masalah keperawatan merupakan
proses mengidentifikasi, menginterpretasikan, menganalisa, dan memilih tindakan
yang tepat untuk menyelesaikan masalah.
Tomey and
Alligood (2006) membahas asumsi utama teori Abdellah sebagai berikut:
Keperawatan adalah profesi pelayanan
untuk membantu individu atau memberikan informasi untuk memenuhi kebutuhan
dasar, meningkatkan atau memulihkan kemandirian atau mengurangi kecacatan
dengan menggunakan strategi keperawatan yang merupakan suatu cara berdasarkan
pola pemecahan masalah.
Individu merupakan seseorang yang mempunyai kebutuhan dasar
fisik, emosi, dan sosial. Kemandirian dan kesadaran diri individu untuk
memenuhi kebutuhannya merupakan fokus dari teori Abdellah.
Pada pendekatan keperawatan berpusat pada pasien, kesehatan
merupakan keadaan dimana terpenuhinya semua kebutuhan dasar dan tidak adanya
kecacatan.
Lingkungan yang dimaksud disini merupakan membuat atau
menyediakan lingkungan terapeutik. Yang termasuk lingkungan adalah rumah dan
komunitas dimana pasien berasal.
Asumsi-Asumsi Utama dari teori keperawatan Abdellah, Nursing
(keperawatan) adalah profesi memberikan pertolongan. Person, Abdellah
menjelaskan sebagai orang-orang yang memiliki kebutuhan -kebutuhan fisik,
emosional, dan sosiologis. Kebutuhan ini dapat berupa yang nampak jelas seperti
sejumlah besar kebutuhan-kebutuhan fisik, atau yang tersembunyi, seperti
kebutuhan emosional dan sosial. Abdellah menjelaskan sebagai orang-orang yang
memiliki kebutuhan -kebutuhan fisik, emosional, dan sosiologis. Kebutuhan ini
dapat berupa yang nampak jelas seperti sejumlah besar kebutuhan-kebutuhan fisik,
atau yang tersembunyi, seperti kebutuhan emosional dan sosial. Kesehatan,
seperti didiskusikan Abdellah dalam Patient-centered Approaches to Nursing,
adalah suatu kondisi tidak tersangkut paut dengan penyakit. Sehat idefinisikan
secara implisit sebagai suatu kondisi ketika seseorang tidak memiliki
ketidaksinkonan kebutuhan-kebutuhan dan tidak ada kelemahan-kelemahan aktual
atau yang harus diantisipasi.
B. SARAN
Perawat disarankan untuk selalu
mengikuti perkembangan ilmu keperawatan, mengingat ilmu keerawatan merupakan
ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman dan perawat
disatankan untuk bersikap professional dalam memberikan perawatan kepada
pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Tomey & Alligood 2006
George 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar